-->
Routing Protokol
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

       Sebelum dimulai segala sesuatunya alangkah baiknya kita perbaharui rasa syukur kita kehadirat ALLAH Subhanahu Wata'ala dengan mengucapkan Alhamdulillah. Mudah-mudahan kita semua termasuk kedalam golongan orang yang pandai bersyukur. Kemudian Shalawat berserta salam tidak bosan-bosannya kita curahkan kepada nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam, Mudah-mudahan kita termasuk dari hamba-hamba yang mendapat syafaat dari beliau. Amiin.

  Pengelompokan Routing

Ada 3 jenis pengelompokan routing diantaranya adalah :

1. Default Route

    Default route adalah sebuah rute yang dianggap cocok dengan semua IP address tujuan. Dengan default route ketika IP address destination(tujuan) dari sebuah paket tidak ditemukan dalam tabel  routing, maka router akan menggunakan default route untuk mem-forward paket tersebut. Default route paling cocok berfungsi ketika hanya ada satu rute ke suatu network.

2. Static Routing

      Static routing (Routing Statis) adalah sebuah router yang memiliki tabel routing statik yang di setting secara manual oleh para administrator jaringan. Routing static pengaturan routing paling sederhana yang dapat dilakukan pada jaringan komputer.  Menggunakan routing statik murni dalam sebuah jaringan berarti mengisi setiap entri dalam  forwarding  table  di  setiap router yang berada di jaringan tersebut. 
  • Tingkat keamanan lebih baik
  • Proses routing diawasi dengan mudah
  • Manajemen penghalaan dilakukan dengan mudah
  • Apabila terjadi kesalahan routing bisa terdeteksi mudah

Jobsheet dapat dilihat pada link berikut ini: 👇👇👇👇👇👇👇👇

3. Dynamic Routing
  Dynamic Routing atau Routing Dynamic (dinamik) adalah sebuah router yang memiliki dan membuat tabel routing secara otomatis. Dengan menggunakan lalu lintas jaringan dan juga saling berhubungan antara router lainnya . Protokol Routing mengatur router-router sehingga dapat berkomunikasi satu dengan lain dan saling memberikan informasi antara satu router dengan router lainnya dan juga saling memberikan informasi routing yang dapat mengubah isi forwarding table, Tergantung keadaan jaringannya . Dengan cara ini , router router mengetahui keadaan jaringan yang terakhir dan mampu meneruskan data kearah yang benar. Dengan kata lain ,routing dinamik adalah proses pengisian data routing di table routing secara otomatis.

Routing dinamis memiliki beberapa keunggulan, diantaranya:
  • Hanya mengenalkan alamat yang terhubung langsung dengan routernya (jaringan yang berada di bawah kendali router tersebut).
  • Tidak perlu mengetahui semua alamat network yang ada.
  • Jika terdapat penambahan suatu network baru, maka semua router tidak perlu mengkonfigurasi. Hanya router-router yang berkaitan yang akan mengkonfigurasi ulang.

Routing Protokol 
Routing protokol terbagi dalam 2 bagian yait
1.  IGP (Interior Gateway Protokol)
       IGP digunakan didalam satu routing domain (satu AS), satu AS bisa saja terdiri dari banyak jaringan individual, misalkan satu perusahaan memiliki banyak cabang dan juga memiliki banyak beberapa core bisnis lain.

2. EGP (Eksterior Gateway Protokol)
    EGP digunakan untuk inter AS, jadi jika antar AS ingin berkomunikasi maka diperlukan routing protokol EGP, dahulu ada routing protokol EGP tetapi sekarang routing protokol EGP telah digantikan dengan BGP

https://danuwi.wordpress.com


   Routing protocol adalah protokol dalam jaringan komputer yang digunakan untuk membroadcast dan mempelajari jaringan yang terhubung dan mempelajari rute (network path) yang tersedia. Dengan routing protocol, router yang berbeda bisa saling bertukar informasi antara satu router dengan router lain dan mendapat rute routing paling efisien ke tujuan.

Berdasarkan Routing Operasi secara garis besar dibedakan menjadi 2 distance vector dan link state.

1. Distance Vector ;
  • Protocol routing yang menitik beratkan pada jarak dan arah. didalam melakukan pemutusan routing terdekat ditentukan pada jarak dan arah terdekat (Hop Count). 
  • Setiap router akan mengirimkan routing table ke router terdekat tanpa mengetahui topologi/ bagaimana mereka terkoneksi. distance vector tidak mampu melihat topologi yang ada dibelakang network terdekatnya. 
  • Update dikirim setiap 30 detik yang bisa menyebabkan cpu load dalam router itu tinggi, selain CPU load itu tinggi juga memakan bandwidth yang besar. secara default distance vector merupakan classfull IP.

2. Link State ;
  • Protocol routing yang menitik beratkan pada perhitungan metric cost. 
  • Dalam routing link-state router-router akan melakukan pertukaran informasi antar jaringan dan membangun topologi table. 
  • Setiap router akan menggunakan Dijkstra's algorithm untuk menghitung route terbaik dalam setiap tujuannya. 

Distance Vector (Ripv1 dan Ripv2)

Routing Information Protocol Version 1  (RIPv1)
  • RIPv1 adalah Distance-Vector Routing protocol.
  • RIPv1 adalah Classful routing protocol. Classful routing protocols hanya support di dalam network yang tidak menggunakan subnet. Classful routing protocols tidak mengirimkan informasi subnet mask dengan routing yang update. Dengan kata lain, jika kita punya sebuah jaringan yg menggunakan subnetting di dalam routing domain RIPv1, maka RIPv1 bakal menginformasikan ke network yg lain sebagai unsubnetted network.
  • RIPv1 tidak support VLSM (Variable Length Subnet Masking).
  • RIPv1 support maksimal metric (hop count) sebanyak 15 hop. Semua router yang berada di urutan lebih dari 15 hops bakal di deteksi sebagai unreachable.
  • RIPv1 mengirim routing updates berkala setiap 30 detik sebagai broadcast menggunakan IP address tujuan sebagai IP address broadcast limited 255.255.255.255. Dikarenakan setiap update yg dikirim menggunakan IP address tujuan dari broadcast IP limited 255.255.255.255, setiap router butuh memproses pesan routing update (mau menggunakan RIPv1 atau bukan).
  • RIPv1 tidak support autentikasi dari update messages (plain-text or MD5).

Routing Information Protocol Version 2 (RIPv2)
  • RIPv2 adalah Hybrid Routing Protocol. Sebuah Hybrid Routing Protocol pada dasarnya adalah sebuah Distance-Vector protocol dimana mempunyai beberapa karakteristik dari Link State routing protocols.
  • RIPv2 adalah classless routing, dimana yg memungkinkan kita utk menggunakan subnetted network. RIPv2 punya pilihan utk mengirim network mask di dalam proses update utk memungkinkan classless routing.
  • RIPv2 support VLSM (Variable Length Subnet Masking).
  • RIPv2 support maksimal metric (hop count) sejumlah 15 hops. Semua router yang berada di urutan lebih dari 15 hops bakal di deteksi sebagai unreachable.
  • RIPv2 supports melakukan updates yang didasari oleh sebuah pemicu.
  • RIPv2 routing updates dikirim sebagai Multicast traffic pada multicast address tujuan 224.0.0.9. Multicast updates mengurangi traffic pada network. Multicast routing updates juga membantu mengurangi  memprosesan pesan routing updates yang berlebihan di dalam router yang tidak menggunakan RIPv2. Hanya router yang menggunakan RIPv2 yang dapat join ke dalam multicast group 224.0.0.9. Router lain yang tidak menggunakan RIPv2 hanya dapat menyaring update routing paket pada Layer 2.
  • RIPv2 support otentikasi dari pesan update RIPv2 (plain-text or MD5). Otentikasi membantu dalam konfirmasi bahwa update yang diterima berasal dari sumber yang terpercaya.
Sampai disini Materi Routing Protokol Selanjutknya akan ada materi Praktikum RIPv1 dan RIPv2.
salam


guruberb4agi



LihatTutupKomentar

Renponsif 2